Kamis, Februari 12, 2009

ponari

Ponari

Ponari  dukun cilik dari jombang dapat mengobati segala macam penyakit ! begitu kata berita beberapa hari terakhir. Ribuan orang rela antri demi mendapatkan pengobatan dari si dukun cilik. Tragisnya  kata berita, empat orang tewas kelelahan saat mengantri.

Ponari menjadi fenomenal sejak menemukan sebuah batu. Batu tersebut ditangan ponari di yakini sebagai sumber pengobatan???...

 Meski Ponari telah menutup praktik perdukunannya. Ternyata masih banyak orang yang datang mengharapkan pengobatan darinya.

Berita-berita tentang ponari beberapa hari terakhir ini memang menyita perhatian public, bahkan menimbulkan perdebatan, terutama bagi kalangan medis dan scientist, yang tentu saja mempertanyakan tentang praktik pengobatan yang sangat tidak ilmiah dan sangat diragukan kebenarannya dari sisi medis itu.

Terlepas dari pertanyaan dan persoalan ilmiah atau tidak ilmiahnya pengobatan Ponari. Menarik untuk dicermati adalah potret ribuan warga yang rela antri berdesak-desakan untuk mendapatkan pengobatan ponari tersebut. Bahkan pasien ponari ada yang datang dari luar kota bahkan propinsi.

Apa yang menyebabkan sebagian masyarakat kita, di jaman serba computer ini masih percaya pada praktik perdukunan dan hal-hal yang berbau mistis?

Pertanyaan akan sebuah alasan, mengapa pada sebagian masyarakat kita masih percaya pada praktik perdukunan, tentu saja tidak dapat dijawab dengan mudah.  Setidaknya dikarenakan alasan dari kepercayaan ini berkaitan erat dengan persoalan social ekonomi, budaya dan tingkat pendidikan pada masyarakat kita yang tidak merata. Plus ditambah dengan fakta bahwa sebagian praktik pengobatan tradisional ternyata benar-benar memberikan kesembuhan kepada tidak sedikit pasien.

Apalagi masyarakat kita memang terlebih dahulu mengenal teknologi pengobatan “jampi-jampi” dibandingkan dengan teknologi kedokteran.

Rumit dan complicated begitulah kira-kira, kata- kata tepat yang dapat mendeskripsikan tentang sudut pandang sebagian masyarakat kita, dukun, dokter, pemerintah dan kesehatan.

Inilah realita dan fakta yang ada. Kita sering menyebutnya sebagai aneh tapi nyata. Tapi bagiku, lagi-lagi hidup adalah sebuah pilihan. Sebagian masyarakat telah memberikan “vote” mereka bahwa “Ponari mampu memberikan kesembuhan”. Dunia kedokteran dan pemerintah juga telah memberikan “suara” mereka.

Dan sekarang sebagai pribadi, bagaimana dengan pendapat anda?  Mau sok latah atau memiliki sikap yang lain?

Hanya saja dari penglihatan awamku, cerita Ponari di awal Februari 2009 ini adalah sebuah potret buram dari pelayanan kesehatan yang ada di negeri ini.

Tidak ada komentar: