Deru angin menjela bawa harum tubuhmu padaku
Oh, permata jiwa yang hanif,
terlukis kabut malam,
dengar…
Nelangsa itu telah usai,
pertanda
Akhir pencarian akan wajah cinta
Ia sujudku pada dua pertiga malam
Nun, bawa aku pada kesaksian hidup
Dan selaksa doa tertumpah
Riuh pada langit fajar
Imajinasi lalu menyeruak
buatku pahat dua patah kata pada dinding hati
Aku bersimpuh dalam taffakur,
saat Nestapa gugur terbawa riang sang embun
lalu Aku berjanji pada hening
impian kan ku pintal pada arsy-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar