Senin, Maret 02, 2009

Kaya?

Kaya?

(Bagian 1)

Backgound

Kemarin sore,  iseng-iseng aku mampir ke gramedia, tuk sekedar melepaskan penat. Pengunjung  terlihat begitu ramai, hampir-hampir tak ada lagi ruang yang kosong. Mereka yang tengah mencari buku-buku tertentu, cuci mata, sekedar membaca gratis atau iseng-iseng sepertiku, bercampur menjadi satu. Memenuhi lorong-lorong di antara rak-rak buku yang tersusun dengan rapi.

Sempat terlintas dalam benakku, apakah  suasana sore kemarin, karena kebetulan saja, mengingat,  kemarin adalah hari minggu, atau apakah minat baca dan koleksi buku sudah semakin meningkat? Entahlah.

Tetapi setidaknya, menurutku, ketersediaan bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan seseorang , di tambah dengan tersedianya berbagai ATK yang cukup komplitlah, yang membuat toko buku ini selalu dikunjungi oleh berbagai kalangan.

Sebagai seseorang yang datang dengan iseng dan tengah mencari bacaan yang ringan, tentu saja aku tidak melulu berada pada satu bagian buku. Aku berpindah-pindah, persis kutu loncat. Hingga kemudian berhenti pada sebuah meja yang berisi buku-buku tebal dengan judul “terlaris”.

Buku-buku yang selalu memuat kata “kaya” dalam setiap judulnya. Buku-buku yang ditulis oleh penulis-penulis ternama, penuh motivasi, konsep pemikiran, serta kiat-kiat  tertentu yang mengajak semua orang untuk “sukses” dan menjadi “kaya” dalam hidupnya.

Saat tiba di rumah beberapa pertanyaan sederhana memenuhi kepala.

Beberapa  pertanyaan sederhana yang sama untuk anda:

Apa arti kata “kaya” bagi anda?

Apa  yang kemudian akan anda pikirkan, ketika anda mendengar,  membaca atau mengucapkan kata “kaya” tersebut?.

Apa yang kemudian melintas di dalam benak anda sehubungan dengan kata “kaya”?

Hal-hal apa saja yang telah anda lakukan untuk menjadi “kaya” dalam versi anda saat ini?

(bersambung)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

arti kaya bagi saya....
intinya bisa bahagiakan istri dan sekolahkan anak saja sih, sampai S3 kalau bisa