Senin, Maret 02, 2009

Kaya

Kaya

(Bagian 2)

Ketika seseorang diberikan sebuah pertanyaan tentang apa arti “kaya” bagi mereka, tentu saja jawaban yang diberikan akan berbeda-beda.  Hal ini disebabkan persepsi, pengertian dan pemahaman seseorang atas kata “kaya” juga berbeda-beda. Hal ini dapat dipahami lebih jauh, ketika terjadi sebuah perubahan makna, dimana kata “kaya” itu diletakkan baik di depan maupun dibelakang kata lain untuk membuat sebuah pengertian.

Sebagai contoh, apa yang dapat kita bayangkan ketika kata “kaya” didahului dan dipadankan dengan kata “orang”, sehingga menjadi kalimat pendek “orang kaya”. Kemudian apa yang dapat kita pahami ketika kata “kaya” diikuti oleh kata “ilmu”, sehingga menjadi “kaya ilmu”. Bagaimana pula pengertian yang dapat kita berikan dengan “kaya hati”, “kaya aksi”, “cukup kaya”, “kaya pengalaman” dan lain sebagainya.

Dengan demikian akan sangat tidak tepat jika asumsi umum yang sering dipakai atau dianut pada umumnya, menunjukkan bahwa kata “kaya” selalu di identikkan dengan kepemilikan harta benda. Akan lebih arif jika kata “kaya” diperuntukkan untuk menunjukkan sesuatu yang lebih dari pada umumnya. 

Tidak ada komentar: